Halaman

Kamis, 25 April 2013

Cerita SMP :D hehe



Ini cuma iseng aja gak ada kerjaan. Tulisan yang gue tulis di Diary gue Dulu :D sekalian flashback jaman-jaman SMP gitu :D haha. Buat yang namanya ada di sini, Selamat Anda Beruntung :p wkwk. buat yang gak ada, Mungkin Anda Kurang Beruntung :p haha.








memang sedih rasanya ketika harus berpisah dengan sahabat. Sahabat yang selama 3 tahun menemani kita, sahabat yang selama 3 tahun selalu bersama sama. Tapi harus berpisah karena melanjutkan sekolah yang berbeda. Ya memang 3 orang dari kami melanjutkan di sekolah sama. Tapi seperti ada yang kurang jika salah satu dari kami harus melanjutkan di sekolah yang berbeda.

Sahabat SMP..
Setelah lulus SD aku melanjutkan sekolahku di SMP Negri, dan karena satu-satunya SMP yang paling dekat dengan rumah ku hanya SMPN 10, orang tuaku tidak ingin aku sekolah jauh-jauh. Menyebalkan memang, bagaimana aku bisa mandiri? huhh...
Sebenarnya aku tidak menginginkan bersekolah disini. Tapi, yasudahlah aku jalani saja dulu.
Awal masuk, aku mengikuti kegiatan MOS/MBS. Awalnya aku tidak tau kegiatan macam apa itu, tapi setelah mendengar cerita dari mamahku, aku pun tau. MBS yaitu Masa Bimbingan Siswa, dimana semua siswa/i baru di bimbing bagaimana caranya beradaptasi dan mengikuti aturan yang ada di sekolah tersebut. Ketika MOS aku mendapat ruang 7.10, aku duduk di meja paling depan di barisan paling pojok :D. Awalnya aku duduk sendiri, sampai ada seorang perempuan berwajah polos, rambut panjang, dan yaa lumayan cantik, haha.
" Aku boleh duduk disini? " Tanyanya.
" oh, boleh " jawabku
" Oh iya nama kamu siapa? " Dia bertanya lagi.
" Namaku Indah, nama kamu siapa? " jawab ku.
" Aku Ayu" jawabnya.
Selanjutnya kami pun saling bertukar cerita, tentang dulu sekolah dimana, kenapa bisa mausuk disini, dan banyak lagi.

Tidak terasa 3 hari Masa Bimbingan pun sudah terlewat kan. Dan, yaap sekarang aku resmi menjadi murid SMPN 10 Tangerang.
Sekolah hari pertama, aku kira teman-temannya akan berubah lagi, ternyata tidak. Aku tidak lagi duduk dengan Ayu, aku duduk dengan Intan teman SD ku dulu. dan di meja depanku itu tempat duduk Febi, teman SD ku juga tapi kami tidk satu SD, tapi masih satu lingkungan. Febi duduk dengan Devi, sosok perempuan yang cantik, baik, dan agak cerewet oh iya devi juga penasehat yang baik, hehe.
setelah beberapa bulan kami belajar di SMPN 10. Devi, Febi, Aku dan Intan membentuk sebuah persahabatan. yap tepatnya tanggal 26 Desember 2009. Persahabatan ini kami beri nama “ARTA”.
Dan waktu kenaikan kelas 8 pun tiba. Setiap kenaikan kelas teman-temannya di acak lagi, katanya sih tujuannya agar punya banyak teman.
aku dan Devi masih sekelas. Intan dan Febi berada  di kelas yang berbeda. Aku senang bisa sekelas dengan sahabat ku lagi, tapi sayang 2 sahabatku yang lain berbeda kelas :(.

sejak kelas 8 aku, Devi, dan Intan sudah jarang bermain dengan Febi. Di antara kami sedang ada masalah dengan Febi. Sedih ketika salah satu dari sahabat kami menjauh. Dan sekarang tinggal bertiga.
“ Walaupun sekarang ARTA kita pergi satu, tapi ARTA tetap selamanyakan” kata Intan.

Di kelas 8 aku duduk sebangku dengan Devi aku juga sekelas lagi dengan Ayu. Di kelas 8 aku juga menemukan teman-teman baru lagi, yaitu Eriska, Rita, Eka.
Aku dan Devi pernah mempunyai mimpi. Nanti kalau sudah besar ingin membangun sebuah Rumah Sakit. Bahkan kami sudah merencanakan nama Rumah Sakit itu, namanya “Nuansa Hijau” karna kami sama-sama menyukai warna hijau, kami sama-sama ingin mempunyai usaha di bidang medis. Karna di balik warna hijau itu ada sebuah kedamaian, keindahan, kesejukkan, karna itu semualah kami namakan Nuansa Hijau. Masih inget gak Dev? Hehe.
Banyak yang kami lalui di kelas 8. Salah satunya yang tidak akan aku lupakan yaitu ketika kelas kami mendapat juara Cerdas Cermat Bahasa Inggris. Itu merupakan sebuah kebanggan untuk diri sendiri, aku tidak pernah menyangka. Tapi berkat usaha kami, kami bisa mencapai semua itu. Dan satu lagi, ketika aku bisa ikut bergabung dalam berapa kali lomba PMR. Aku sangat bangga bisa mengikuti lomba dan tidak pernah menyangka dapat membanggakan nama sekolah dengan piala-piala yang kami dapatkan. Memang dari dulu PMR selalu membawa piala ketika lomba.

Kelas 9 aku tidak lagi satu kelas dengan Devi, aku mendapat kelas 9.11 Devi kelas 9.1. padahal aku berharap guru salah menulis kelasku, tapi ternyata tidak. Yasudah tak apa-apa.
Walaupuan aku dan Devi beda kelas tapi kami sering bermain bersama ketika istirahat, kadang-kadang devi yang bermain ke kelasku, kadang juga aku yang bermain ke kelasnya.
Tak terasa UN pun sudah dekat, aku berharap semua murid SMPN 10 lulus 100%. UN pun tiba, kami semua sama-sama berjuang agar lulus dan mendapat nilai yang bagus. Setelah UN kamipun mendapat hasil dari perjuangan kami. Akhirnya kammi semua lulus 100%.
Setelah itu kami melanjutkan sekolah yang kami pilih. Devi memilih bersekolah di SMAN 3 Tangerang, mungkin karena dekat dengan rumahnya. Aku, Intan, Febi memilih bersekolah di SMAN 10 Tangerang, mungkin juga kerena dekat dengan rumah kami, dank arena NEM juga. NEM Devi lebih tinggi dari kami.
Setelah hamper setengah tahun aku bersekolah di SMAN 10 Tangerang, aku belum bisa mendapat sahabat seperi Devi, Intan dan Febi. Teman-teman di kelasku bermain masing-masing gak ada yang asik menurutku.

Sudah lama aku tidak bertemu dengan Devi, kangen juga hehe. Dev hari ini tanggal 26 Desember loh, Hari Ulang Tahun ARTA & T’DFII. Masih inget gak Dev?
Oh iya Dev kapan yah kita bisa kumpul-kumpul lagi.



                                                   
                                  




<-- Ini ARTA :))


         

         










<-- Ini Devi :D

















<-- Ini Intan :D















<-- Ini Intan sama Devi :D














<-- Ayu, Devi and me :D












<--- Ini pas pertama lomba PMR :))




















Ini piala-piala PMR :D









 



                         Ini pas lomba PMR :D




















Ini temen-temen kelas 8.7








Rabu, 10 April 2013

cerpen


Hari ini adalah Hari yang sangat indah bagiku , karena hari ini adalah hari pertama aku 
masuk ke sekolah baru yaitu SMAN. Aku sangat bersemangat sehingga sampai 
lupa kalau hari ini ada MOS di Sekolah baruku. Aku pun langsung mandi dan langsung 
bergegas ke Sekolah.
Ohh iya aku sampai lupa! Perkenalkan Namaku zaskia Amanda Putri , panggil saja Kia. Setelah selesai mandi aku langsung berangkat ke Sekolah.
Sesampainya di Sekolah...
Aku pun langsung masuk ke gerbang Sekolah.

“ Waaah ,semoga aku betah sekolah disini, bisa mendapatkan sahabat sejati. Dan semoga aku bisa menjadi murid yang berprestasi ^^
Ketika masuk ke Kelas ternyata semua murid sudah pada duduk di bangku mereka. Aku pun mencari bangku yang masih kosong. Dan akhirnya kutemukan bangku yang kosong. Aku pun langsung menduduki bangku tersebut. Ternyata aku sebangku dengan seorang cewek yang hitam manis , cantik , dan cuek. Aku pun langsung menegur dia..

“ Hai , Nama kamu siapa? “ Tanyaku dengan ramah.
“ Firly , sendiri? “ Jawabnya dengan cuek tanpa menolehku.
“ Namaku Kia, Kamu tinggal dimana? “ tanyaku dengan tersenyum.
“ Emang penting banget buat lo? Nanyain tempat tinggal gue? “ Kata Firly sambil menatapku
Aku pun terdiam , dan tidak menegur dia lagi.

Setelah itu kakak mentor ruangan kami pun datang ke Kelas dan Kegiatan MOS akan dimulai. Kami pun 
keluar ke Lapangan dan berbaris . Kakak – kakak OSIS pun berdatangan untuk mengadakan
kegiatan MOS.
Aku berbaris disamping seorang cewek yang sangat Cantik dengan rambut ikal yang 
diurai berwarna hitam mengkilat , Sepatu pantovel yang sangat bagus dan bermerek buatan 
Luar Negeri dan Aksesoris – aksesoris yang mahal.

Aku pun sangat terkagum – kagum melihat penampilannya yang beda sama sekali sama Firly 
yang tomboy. Aku pun menyapanya..
“ Hai , By the way Nama kamu siapa? “  Tanyaku dengan ramah dan tersenyum.
“ Namaku adalah Annabella Rizka  , cukup dipanggil Bella “ Jawabnya sambil tersenyum hanya sesaat.
Aku pun terdiam dan berfikir..
“ Alangkah cantiknya dia walau hanya cuman tersenyum sesaat , Aku ingin menjadi temannya dan Mendekatinya“ kataku dalam hati.

Setelah itu ia menatapku dan memperhatikan aku seolah – olah seperti melihat orang yang kuno dan menjijikan . Aku pun bertanya dengannya..

“ Ada apa denganku? Emang ada yang salah? “ kataku penuh dengan kebingungan.                                  
“ Kamu itu bukan salah lagi , tapi ANEEH!! “ kata Bella dengan suaranya yang keras.
“ Tapi apanya yang aneh? “ Aku pun bertanya dan bingung.
“ Kamu itu semuanya ANEH ! Sepatu udah dekil dan bolong masih aja dipake! Gak ada sepatu sepatu laen yah? And Tasnya kuno banget! Gak MODEREN!! “ Jawab Bella dengan wajahnya yang cantik berubah jadi wajah yang sangat menyeramkan.
“ Yaa , tapi emang ini adanya “ kataku sambil menunduk menanggung rasa malu.
Ternyata Hatinya tidak secantik wajahnya , Aku pun sangat sakit hati , tetapi aku tetap tersenyum :) walaupun Bella sudah menghinaku , aku masih ingin tetap menjadi teman dekatnya , tetapi semua itu mustahil! Baru pertama bertemu saja sudah begitu denganku apalagi akan menjadi sahabat sejatiku, Kurasa itu semua tidak mungkin terjadi.
Setelah Bella menghinaku , Tiba- tiba Firly datang. Entah apa yang akan dia lakukan.
“ Eh , kamu itu jangan sok kecantikan deh! Ngina orang seenaknya! Kamu itu aturan sadar kalau hati kamu tidak secantik dengan wajah kamu!! “ Kata Firly membelaku.
“ Siapa sih lo? Berani – beraninya ngatain gua! “ Kata Bella
“ Gua Firly , Emang kenapa kalo gua ngatain lo? Ada yang salah ya? “ Kata firly sambil menarik lenganku dan menyuruhku baris didekatnya.
Aku pun terheran – heran , padahal waktu pertama aku bertemu dengan Firly ia sangat cuek , tetapi sekarang ternyata Firly orangnya baik tidak seperti Bella yang sombong.
Karena aku bingung , aku pun bertanya kepada Firly..
“ Firly , Kenapa kamu tadi ngebelain aku? Padahal kamu tadi cuek banget sama aku? “  kataku
“  Yah , aku gak suka aja sama dia dan aku cuek sama kamu soalnya aku belum kenal dekat dengan kamu , tetapi sekarang aku udah kenal dengan kamu ternyata kamu orangnya baik “ Kata Firly sambil tersenyum ramah kepadaku.
“ Ohh , gitu , thanks ya :) “ kataku sambil tersenyum dan berjabat tangan dengan Firly.
Hari Pertama Sekolah sudah selesai , aku pun langsung segera pulang ke Rumah.
Ketika sudah sampai ke Rumah , aku langsung masuk ke kamar dan menelentangkan 
badanku ditempat tidur karena kecapean.
Didalam kamar , Aku melamun dan berfikir..
“ Aku bingung ingin mencari sahabat yang seperti apa, tentunya aku ingin sahabat yang baik 
dan setia , tetapi Siapakah orangnya? “ kataku dalam hati , sambil melamun dikamar.
Tiba – tiba....
“ Kriing... Kring.. Kriiing.. “ HPku berbunyi , Aku pun segera mengangkatnya.
“ Halo , assalamualaikum ini siapa? “ Kataku
“ waalaikumsalam Ini aku Firly , By the Way lagi ngapain? “ Kata Firly dengan ramah.
“ Ohh Firly , Aku lagi tiduran dikamar nih kecapean , kalau kamu? “ Kataku
“ Aku lagi ingin mencari sahabat yang baik yang bisa temani aku setiap saat dan dimanapun , Menurut kamu Sahabat seperti apa yang bisa membuat seseorang tidak kesepian? “ Kata Firly
“ Yah , menurutku sih Sahabat yang setia dan yang bisa menghibur dalam keadaan apapun “ Kataku
“ Betul , tetapi kita harus memilih sahabat dari dalamnya bukan luarnya , walaupun luarnya bagus tetapi dalam hatinya tidak bagus , tidak akan bisa membahagiakan seseorang “  Kata Firly
Aku pun berfikir sejenak..
Betul yang dikatakan Firly , Bahwa Seseorang dilihat dari dalamnya bukan luarnya , walaupun luarnya bagus tetapi belum tentu hatinya bagus, seperti Bella hanya luarnya saja yang bagus tetapi hatinya tidak..
Aku pun melamun dan sampai lupa kalau ia masih berbicara dengan Firly.
“ Kia , kamu masih disana? “ Suara Firly terdengar dari HPku.
“ Ohh , iya aku masih disini kok “ kataku langsung terbangun dari lamunanku.
“ Makasih ya atas masukannya! Aku akan mencari Sahabat yang kamu bicarakan tadi “ kata Firly
“ Iyaa , Good Luck ya! Sampai ketemu besok di Sekolah assalamualaikum  “ Kataku sambil menutup HP “waalaikumsalam“

Keesokan harinya di Sekolah...
Aku pun langsung masuk ke kelas dan duduk di samping Firly.
MOS hari kedua kami pun keluar lapangan dan berbaris. setelah itu kami bermain dengan murid-murid yang lainnya, permainan yang diberikan kakak OSIS sangat menyenangkan tapi melelahkan, semua anak-anak di kerjain.
setelah jam 11.30, kami kembali ke kelas masing-masing untuk ISOMA (istirahat, sholat, makan). setelah sholat, aku bertanya kepada Firly.
“ Kamu sudah menemukan teman yang tepat? “ Tanyaku.
“ Sudah , tetapi aku bingung apa orang yang aku cari mau menjadi sahabatku? “ Kata Firly sambil tertunduk lesu.
“ Kamu jangan putus asa , pasti dia akan mau menjadi sahabat kamu kalau kamu juga baik ,Aku juga ingin sahabat yang bisa ngertiin dan selalu ada untukku “ kataku sambil tersenyum dan merangkul pundak Firly.
Percakapan kami terputus karena kakak mentor sudah datang ke kelas kami, dan sekarang waktunya makan.
setelah makan acara selanjutnya adalah acara mentor, yaitu acara bebas yang di adakan mentor masing-masing. Dan tidak terasa , lonceng pun berbunyi..
“ Teng ... Teeng..  Teng.. “ Lonceng berbunyi 3 kali tanda semua murid akan pulang.
MOS hari ke-2 pun sudah berlalu, aku pulang ke rumah. di depan kelas, Firly memanggilku.
“ Kia, kamu pulang sama siapa? “ Tanya Firly
“ Aku pulang sendiri Fir “ Jawabku
“ Pulang bareng aku yuk? kita kan searah, walaupun agak jauh“ Katanya mengajakku
“ Ayuk“ jawabku. Kami pun jalan bersama.
“ Fir, kapan-kapan main yuk kerumahku?“ ajakku.
“ Ayuk. aku mau banget kerumah kamu Kia“ kata Firly
Tak terasa kami sudah sampai di depan rumahku.
“ Fir, aku duluan ya. dadah, sampai ketemu besok“ ujarku.
“ iya. Dadah“ kata Firly.

Hari pun sudah berganti.
Seperti biasa, aku sudah siap untuk berangkat sekolah. Hari ini, hari terakhir MOS
“ Aduh, pasti hari ini kita di kerjain abis-abisan nih sama kakak OSISnya“ kataku dalam hati.
Setelah sampai di sekolah, akupun langsung ke kelas.
Seperti biasa kami semua turun dan berbaris di lapangan. “ Entah apa yang akan di lakukan kakak osis kepada kami nanti“ kataku dalam hati. “
Hari ini acaranya " Mengumpulkan tanda tangan kakak OSIS dan MPK ".
Kami berlomba-lomba meminta tanda tangan yang bayak. Aku dan Firly mengumpulkan tanda tangannya bersama-sama. 
Meminta tanda tangan kakak OSIS dan MPKnya tidak mudah, terkadang kami disuruh bernyanyi, joget, berlari keliling lapangan, dan banyak lagi. Tapi semuanya seru kok.
Setelah selesai meminta tanda tangan kakak-kakak OSIS, kami kembali kekelas untuk ISOMA, ketika saatnya makan, kakak-kakak osis tiba-tiba datang kekelas kami. Mereka marah-arah dan menyebutkan semua kesalahan kami. Kami semua dibuat menangis tanpa tau apa salah kami, entahlah. Setelah itu kami semua berbaris di lapangan untuk APEL penutupan. setelah APEL selesai semua kakak-kakak OSIS berkumpul dan meminta maaf, tadi kami hanya di tes dan di ajarkan agar tidak menjadi orang yang lemah, dan cengeng.
Setelah semua selelsai, dan akhirnyaa kami pun resmi menjadi murid SMA.
“ HOREE... sekarang kita jadi anak SMA “ Aku dan Firly berteriak karna senang.Dan semua murid pun melepas balon bersama-sama. setelah itu kami semu pulang.

setelah sampai di rumah, aku pun langsung mandi dan setelah itu tidur mungkin karena kelelahan.


Keesokan harinya, seperti biasa aku bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
“ mulai hari ini aku belajar di sekolah baru, teman baru, suasana kelas yang baru, pelajaran baru, seragam baru, tas baru, semuanya serba baru. Tidak terasa aku sudah SMA sekarang, artinya sifatku sudah harus lebih dewasa lagi, tidak boleh seperti anak SMP lagi. aku sudah harus lebih rajin belajar dan bantu mamah dirumah.“ kataku dalam hati.sesampainya di sekolah, aku masih tetap duduk di sebelah Firly. hari pertama, kami belum belajar efektif, kami masih berkenalan satu sama lain. berkenalan dengan guru-guru yang mengajar kami.
tidak terasa belpulang berbunyi tiga kali. Tandanya sudah waktunya pulang.

Ketika aku akan keluar dari gerbang sekolah , tiba – tiba Firly Menghampiriku..
“ Hai Kia , Kamu nanti sore ada acara gak? “ Tanya Firly.
“ Kebetulan gak ada , emang kenapa? “ Kataku
“ Nanti sore jam 3 ke taman dekat sekolah ya! Mau ada yang aku omongin “ Kata Firly.
“ OK , Aku akan kesana! “ Kataku sambil menuju keluar Sekolah.

Ketika aku sedang berjalan menuju rumah , tiba – tiba Bella menghampiriku dengan mobilnya yang mewah.
“ Hai orang kuno... eh salah maksudku Kia , mau gak makan bareng gue? Gue teraktir! “ kata Bella sambil tersenyum licik.
“ Mmm.. mau deh tapi pulangnya jangan sampe sore ya! “ Kata ku.
“ Iya.. iya!! “ Kata Bella. Aku pun langsung menaiki mobilnya..

Sesampainya di Rumah makan , ternyata aku tertipu dengan dia, aku tidak di teraktir 
dengannya dan aku tidak membawa uang yang cukup, karena uangku kurang sebagai 
gantinya Aku disuruh mencuci piring sampai bersih. Sudah berapa lama , Akhirnya semua 
piring terselesaikan, aku melihat jam di tanganku ternyata sudah pukul 4 sore. aku baru 
ingat kalau aku janjian  sama Firly ditaman. Aku pun langsung bergegas ke taman , Untung 
saja tamannya tidak jauh dari sini.

Sesampainya di taman , ternyata Firly sudah tidak ada disana dan aku melihat 
secarik kertas di bangku yang panjang. Secarik kertas itu bertuliskan ..

“ Hai Kia , Aku sudah menunggumu sejam tetapi kamu tidak datang . tetapi 
tidak apa – apa , aku cuman mau ngomong aku sudah menemukan seorang 
sahabat yang tepat . Dan sahabat itu adalah kamu Kia. Aku ingin kamu kesini 
karena aku ingin bertanya Apa kamu mau menjadi sahabatku? Tetapi kalau 
kamu tidak mau menjadi sahabatku , Aku tetap akan menganggapmu 
sebagai sahabatku yang paling baik dan aku ingin kamu menjawabnya .
Dari Firly

 Aku pun sangat menyesal makan bersama dengan Bella yang jahat dan terlambat 
datang ketaman. Aku ingin sekali menjadi sahabat Firly , dia adalah satu – satunya teman
 yang bisa ngertiin aku dalam keadaan apapun. Aku pun menangis ditaman.
Tiba – tiba , ada suara langkah kaki dari belakang dan ia menghapus air mataku , 
ketika aku menoleh ternyata dia adalah Firly . Aku sangat sangat terkejut dan aku segera 
minta maaf.

“ Firly , Aku minta maaf tadi aku terlambat datang kesini , aku sangat menyesal pergi 
dengan Bella dan Aku ingin kamu menjadi sahabat sejatiku “ Kataku sambil menangis.
“ sudah jangan menangis , Aku maafin kok. Kamu gak salah yang salah itu Bella dan aku 
juga mau kok menjadi sahabat sejati kamu selamanya “ Kata Firly sambil tersenyum.
“ Makasih Firly kamu mau jadi sahabatku walau aku sudah membuat kamu marah “ Kataku sambil memeluk Firly.
“ Iya , aku sangat senang karena aku sudah menemukan sahabat yang tepat yaitu kamu! “ 
Kata Firly sambil merangkul pundakku

Aku pun sangat senang karena mendapatkan sahabat sejati yang setia , mau memaafkan ,
bisa ngertiin dalam keadaan apapun ,dimanapun dan tentunya baik.

“ Sekarang Kita adalah Sahabat sejati selamanyaaaa..!!! “
Kia dan Firly berteriak gembira dan tertawa bersama.
“Alangkah indahnya jika kita memiliki sahabat sejati yang setia, mengerti kita, mau memaafkan, dan bisa menerima kita apa adanya. Tapi sahabat seperti itu sulit dicari.“

Senin, 08 April 2013

cerpen

maaf nih, kalau cerpennya jelek :D. belum pernah nulis cerpen sih, cuma gara-gara ada tugas dari sekolah aja. jadi baru nyoba buat cerpen ^^.


alangkah indahnya jika kita mempunyai seorang sahabat, sahabat yang benar-benar sahabat. Kala langit mendung, begitu tenangnya jika ada sahabat menemani. Saat semua terasa sepi, begitu senangnya jika ada sahabat disampingku. Sahabat. Sahabat. Dan sahabat. Ya, itulah kira-kira sedikit tentang diriku yang begitu merindukan kehadiran seorang sahabat. Aku memang seorang yang sangat fanatik pada persahabatan. Namun, sekian lama aku mencari sahabat, tak jua ia kutemukan. Sampai sekarang, saat ku telah hampir lulus dari sekolahku. Sekolah Menengah Pertama Negeri, kupikir itu akan memudahkanku mencari sahabat. Tapi kenyataan dengan harapanku tak sejalan. Beragam orang disini belum juga bisa kujadikan sahabat. Tiga tahun berlalu, yang kudapat hanya kekecewaan dalam menjalin sebuah persahabatan.Memang tak ada yang abadi di dunia ini. Tapi paling tidak, kuharap dalam tiga tahun yang kuhabiskan di sekolahku ini, aku mendapatkan sahabat. Nyatanya, orang yang kuanggap sahabat, justru meninggalkanku kala ku membutuhkannya. “Rin, ngerjain tugas bareng yuk. dirumahku,” kata maya kepada Rina ". “Yuk, yuk, yuk!” balas Rina. Mereka pergi tanpa mengajakku, dia tak mengajakku. Langsung pergi dengan tanpa ada basa-basi sedikitpun. Padahal hari-hari kami di sekolah sering dihabiskan bersama. Huh, apalagi yang bisa kulakukan. Aku melangkah keluar dari perpustakaan dengan menahan tangis begitu dasyat. Aku begitu lelah menghadapi kesendirianku yang tak kunjung membaik. Aku selalu merasa tak punya teman. “Vy, gue kerumah lo ya mau cerita,” ujarku pada seorang yang lagi-lagi kuanggap sahabat. Silvy membiarkanku berbaring di kasurnya. Aku menutup wajahku dengan bantal. Tangis yang selama ini kutahan akhirnya pecah juga. Tak lagi terbendung. Sesak di dadaku tak lagi tertahan.Mengapa mereka tak juga sadar aku butuh teman. Aku takut merasa sendiri. Sendiri dalam sepi begitu mengerikan. Apa kurangku sehingga orang yang kuanggap sahabat selalu pergi meninggalkanku. Aku tak bisa mengerti semua ini. Begitu banyak pengorbanan yang kulakukan untuk sahabat-sahabatku, tapi lagi-lagi mereka ‘menjauhiku’. “Vin, lo kenapa sih ? kok nangis tiba-tiba,” tanya Silvy padaku begitu aku menyelesaikan tangisku. “Ngga papa, Vy,” aku mencoba tersenyum. Senyuman yang sungguh lirih jika kumaknai. “Vin, tau nggak ? tadi gue ketemu loh sama dia,” ujar Silvy malu-malu. Dia pasti ingin bercerita tentang lelaki yang dia sukai. Aku tak begitu berharap banyak padanya untuk menjadi sahabatku.Kurasa semua sama. Tak ada yang setia. Kadang aku merasa hanya dimanfaatkan oleh ‘sahabat-sahabatku’ itu. Kala dibutuhkan, aku didekati. Begitu masalah mereka selesai, aku dicampakkan kembali. “Vin, kenapa ya, Lara malah jadi jauh sama gue. Padahal gue deket banget sama dia. Dia yang dulu paling ngerti gue. Sahabat gue,” Silvy curhat padaku tentang Lara yang begitu dekat dengannya, dulu. Sekarang ia lebih sering cerita padaku. Entah mengapa mereka jadi menjauh begitu. “Yah, Vy. Jangan merasa sendirian gitu dong,” balasku tersenyum. Aku menerawang,” Kalau lo sadar, Vy, Allah kan selalu bersama kita. Kita ngga pernah sendirian. Dia selalu menemani kita. Kalau kita masih merasa sendiri juga, berarti jelas kita ngga ingat Dia,” kata-kata itu begitu saja mengalir dari bibirku. Sesaat aku tersadar. Kata-kata itu juga tepat untukku. Oh, Allah, maafkanku selama ini melupakanmu.Padahal Dia selalu bersamaku. Tetapi aku masih sering merasa sendiri. Sedangkan Allah setia bersama kita sepanjang waktu. Bodohnya aku. Aku ngga pernah hidup sendiri. Ada Allah yang selalu menemaniku. Dan seharusnya aku sadar, dua malaikat bahkan selalu di sisiku. Tak pernah absen menjagaku. Kenapa selama ini aku tak menyadarinya? Dia akan selalu mendengarkan ‘curhatanku’. Dijamin aman. Malah mendapat solusi. Silvy tiba-tiba memelukku. “Sorry banget, Vin. Seharusnya gue sadar. Selama ini tuh lo yang selalu nemenin gue, dengerin curhatan gue, ngga pernah bete sama gue. Dan lo bisa ngingetin gue ke Dia. Lo shabat gue. Kenapa gue baru sadar sekarang, saat kita sebentar lagi berpisah…” Silvy tak kuasa menahan tangisnya. Aku merasakan kehampaan sejenak. Air mataku juga ikut meledak.Akhirnya, setelah aku sadar bahwa aku ngga pernah sendiri dan ingat lagi padaNya, tak perlu aku yang mengatakan ‘ingin menjadi sahabat’ pada seseorang. Bahkan malah orang lain yang membutuhkan kita sebagai sahabatnya. Aku melepaskan pelukan kami. “ Makasih ya, Vy. Ngga papa kok kita pisah. Emang kalau pisah, persahabatan bakal putus. Kalau putus, itu bukan persahabatan,” kataku tersenyum. Menyeka sisa-sisa air mataku. Kami tersenyum bersama. Persahabatan yang indah, semoga persahabatan kami diridoi Allah. Sahabat itu, terkadang tak perlu kita cari. Dia yang akan menghampiri kita dengan sendirinya. Kita hanya perlu berbuat baik pada siapapun. Dan yang terpenting, jangan sampai kita melupakan Allah. Jangan merasa sepi. Dia tak pernah meninggalkan Maka jangan pula tinggalkannya.