Halaman

Senin, 10 Februari 2014

puisi..

Ketika hati tulus mencintai
Tak ada waktu yang terlalu lama
Tak ada jarak yang terlalu jauh
Karna ia tahu apa artinya setia

Semua orang tahu bagaimana mencintai
Tapi hanya sebagian orang yang tahu bagaimana
Tetap tinggal di satu hati untuk jangka yang lama

Terkadang dalam waktu telah banyak yang menemani
Namun kita masih merasa sepi
Jangan mengeluh dengan hari hari yang kita lalui seolah tiada pasti
Tapi bersyukurlah

Allah menguji kita karna menurutnya
Kita kuat dari yang kita kira
Menata perasaan sendiri lebih baik daripada
Mengharapkan orang lain menjaga persaan kita

Hidup bukan tentang mendapat apa yang kita inginkan
Tapi tentang menghargai apa yang kita miliki

Dan bersabar terhadap apa yang di nanti

Sabtu, 08 Februari 2014

jangan ada penyesalan

Kita tidak perlu mencari alasan.
Mengapa mencintai.
Biarkan cinta tumbuh sendirinya.
Alasan apapun kita tak tahu kita cinta.

Tidak perlu ada penyesalan.
Pada cinta tidak bersahabat.
Hapuskan nama yang telah tersiksa.
Mulailah hidup baru dengan harapan.

Saat bertemu dengannya.
Katakan aku tak peduli.
Saat dirinya pergi.
Katakan atas nama cinta ku menanti.

Hapus airmata demi ketegaran.
Jangan tangisi kepergiaannya.
Tangisi dengan bahagiamu.
Kau pernah memiliki cintanya walau raga tak termiliki.

Mungkin Tuhan menginginkan bertemu.
Dan bercinta dengan orang yang salah.
Tapi kita harus mengerti.
Bagaimana berterimakasih atas Kurnia-NYA itu.

Jumat, 07 Februari 2014

puisi

“Aku tak Boleh Menangis”


Hari demi hari, kini telah berlalu
Saat saat kebersamaan tinggallah kenangan
Kini, harus ku ambil jalan baru
Mesti engkau sulit tuk kulupakan
Wajahmu masih terbayang
Senyummu masih begitu terngiang
Tapi kusadar, kita sulit tuk bersama
Aku bukanlah orang yang ingin kau punya
Hati ini masih selalu ricuh
Menjerit dan bergemuruh
Hati ini masih terasa sakit
Terpenjara dan terbelit
Tapi, aku tak boleh menangis
Hatiku tak boleh terkikis
Jujur!! Aku masih mencintaimu
Aku masih merindukanmu.